Apakah engkau mendengar tuan.
Wahai negeri yang katanya bagai surga.
Kenapa engkau diam seolah seribu kata.
Kenapa engkau membisu bagai tertusuk sembilu.
Tolong dengarkan jeritan kami.
Tolong dengarkan bisik hati kami.
Dan tolong jangan buai kami dengan mimpi.
Kami punya harapan dan juga impian.
Dan kami pun punya hati serta perasaan.
Meski nyawa kami sebagai taruhan.
Wahai negeri impian di tengah malam.
Jangan hanya menari dan berdendang.
Karena kami hanya butuh kepastian.
Wahai negeri para dermawan.
Tolong beri kami pengharapan.
Akan masa depan yang lebih gemilang.
No comments:
Post a Comment